Info Caritas Keuskupan Padang, 27/7/2012/
Pengalungan Bunga kepada Bupati, perwakilan dari DKK , Ketua Komisi PSE dan Direktur Caritas Keuskupan Padang oleh Puteri dari dusun Pinairuk. |
( PSE-Caritas ). 155 unit rumah Hunian Menetap ( Huntap) Yang Dibangun Komisi PSE-Caritas Keuskupan Padang Bekerjasama Dengan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas , pembangunannya telah diresmikan oleh Bupati Kepulauan Mentawai.
AI LEU’SITA” , Itulah kata yang terpampang dalam spanduk warga yang dipasang di atas (Gapura) pintu
masuk dusun warga korban gempa &
tsunami 2010 sebagai ungkapan “ Selamat
datang kepada Bupati Kepulauan Mentawai Bpk. Yudas Sabaggalet, SE. MM beserta rombongan , Manajeman Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas beserta rombongan, Komisi PSE-Caritas Keuskupan Padang serta
seluruh para undangan yang hadir dalam penyambutan tamu pada acara peresmian pembangunan rumah hunian menetap (
huntap) di Dusun Pinairuk, dusun
Betumonga dan dusun Mabolak Kecamatan
Pagai Utara Kabupaten daerah kepulauan Mentawai - Provinsi Sumatera Barat.
Acara peresmian pembangunan huntap tersebut berturut-turut di mulai pada hari senin (
23/7) hingga Rabu ( 25/7) di 3 lokasi
yaitu didusun Pinairuk, Betumonga dan Mabolak.
Penyambutan Bupati beserta rombongan di dusun Pinairuk
, di awali dengan pengalulangan bunga yang telah dipersiapakan oleh warga dusun Pinairuk kepada Bpk Yudas Sabaggalet (Bupati kep. Mentawai)
, kepada Bpk. St. Sularto ( Wakil Pimpinan Umum Harian Kompas ) , Bpk. H.
Mohammad Nasir ( Ketua DKK) , Pastor Alex Sudarmanto, Pr ( Ketua Komisi PSE-Caritas
Keuskupan Padang) dan yang terakhir kepada Pastor Agustinus Mujihartono (
Direktur Caritas Keuskupan Padang .
Sambil istirahat sejenak rombongan yang datang disuguhi dengan sarapan pagi oleh Panitia dari dusun Pinairuk ini. Beberapa
menit kemudian baru acara di lanjutkan kembali dan di awali dengan Ibadat Sabda yang
dipimpin oleh Pastor Paroki Sikakap P. Fransiskus Xaverius Hurint, Pr .
Bupati Kepulaun Mentawai Bpk. Yudas Sabaggalet SE, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk membangun
rumah-rumah warga di Mentawai ini , kita
akan menggunakan system Kelompok
Masyarakat . (POKMAS). System yang dilakukan PSE-Caritas Keuskupan
Padang ini adalah Contoh dari System
POKMAs. Artinya Warga tidak hanya sebagai penonton, warga tidak hanya terima
kunci rumah tetapi warga di minta untuk ikut pro aktive, dan berkreative
membangun rumahnya sendiri sehingga mampu mandiri, dan bekerja keras, dalam membangun daerah Kep. Mentawai ini. Lebih
lanjut Bupati mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Kepulauan Mentawai mengucapkan
terimakasih banyak kepada Yayasan Dana
Kemanusiaan Kompas yang bekerjasama
dengan Komisi PSE-Caritas Keuskupan Padang atas bantuan yang diberikan kepada
warga kami dalam bentuk pembangunan huntap sebanyak 155 Unit. Semoga Tuhan
memberikan berkat yang melimpah bagi para donatur yang telah meringankan beban
warga kami paska gempa dan tsunami 2010
di kepulauan Mentawai ini.
Sementara itu Bapk. St. Sularto ( wakil Pimpinan Umum harian Kompas ) dalam
sambutannya mengatakan bahwa pembangunan
rumah bantuan pembaca harian Kompas itu
bisa terwujud berkat kebersamaan dari
semua pihak. Kebersamaan itulah yang
bisa diterjemahkan dalam konteks berbangsa lewat keberadaan warga masyarakat
Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Lebih lanjut Bpk St. Sularto mengatakan bahwa Dana
Kemanusiaan Kompas ini selalu turut membantu warga dalam setiap musibah.
Acara demi acara mulai berlangsung , tibalah detik-detik
yang ditunggu-tunggu oleh semua warga
yaitu penandanganan prasasti
peresmian pembangunan rumah hunian baru yang jarak lokasi penanda tangan itu sekitar
20 meter dari lokasi acara pesta.
Penandatangan prasasti
di dusun Pinairuk ini di awali oleh Bpk. Yudas Sabaggalet, kemudian P. Agustinus
Mujihartono, Pr dan dilanjutkan Bpk. St. Sularto.
Penyambutan Bupati & rombongan di Dusun Pinairuk Kep. Mentawai |
Direktur Caritas Keuskupan Padang Pastor Agustinus
Mujihartono, Pr dalam sambutannya
mengatakan bahwa Komisi PSE-Caritas Keuskupan Padang bekerjasama dengan Yayasan Dana
Kemanusiaan Kompas dalam pembangunan rumah bantuan kemanusiaan ini tidak
memandang suku, agama dan ras. Rumah
yang dibangun ini tidak mudah roboh karena telah di lakukan pengujian /penelitian dari Universitas Airlangga. Pastor Agustinus lebih lanjut mengatakan bahwa kita sangat bersyukur
atas kerja keras warga Pinairuk, kita boleh ada perbedaan pandangan, pertentangan tetapi semua itu demi kamajuan
kita bersama.
Usai penanda tangan prasasti dilanjutkan dengan penyerahan
kunci rumah secara simbolis dari wakil pimpinan harian umum Kompas Bpk. St.
Sularto kepada kepala Dusun Pinairuk
mewakili dari semua warga penerima bantuan rumah hunian baru.
Acara demi acara berlanjut hingga waktu sudah menunjukan jam
13.00 wib atau jam satu siang. Tibalah
waktunya untuk makan siang bersama yang di awali dengan doa makan dipimpin Pastor Alex Sudarmanto, Pr. Usai makan siang akhirnya dilanjutkan dengan berbagai acara hiburan
seperti solo song, koor ibu-ibu dari dusun Pinairuk, turuk langgai , dan terakhir nyanyi bersama rombongan dengan seluruh staf Caritas Keuskupan Padang
sebagai ungkapan kebersamaan selama ini .
Penandatanganan Prasasti oleh Bupati kepulauan Mentawai
Hari kedua- Selasa ( 24/7)
Semua rombongan yang semalaman
istirahat dan menginap di Pastoran Sikakap kembali lagi ke Dusun Betumonga
untuk melaksanakan penandatanganan
Prasasti di dusun ini. Dandim dan
Danlanal ikut dalam rombongan Bpk Bupati menuju ke Betumonga dengan menaiki kapal pesiar Maha Bintang dan sebagian staf menaiki boat
kepunyaan Pastoran Paroki Sikakap dengan jarak tempuh dari Sikakap-Betumonga
lebih kurang 2.5 jam naik board.
Kata SAMBUTAN dari Direktur Caritas Keuskupan Padang Pastor Agus Mujihartono, Pr
Hari ke tiga – Rabu ( 28/7)
Semua staf dan rombongan dari
Dana Kemanusiaan Kompas kembali lagi ke Dusun Mabolak untuk menyerahkan kunci
rumah secara simbolis kepada kepala dusun Mabolak yang diserahkan oleh Direktur
Caritas keuskupan Padang P. Agustinus Mujihartono, Pr kepada Ketua Dana kemanusiaan Kompas H.
Mohamad Nasir, dan selanjutnya dari Bpk.
H. Mohamad Nasir menyerahkan kepada Bpk St. Sularto dan baru dari Bpk
St. Sularto menyerahkan lagi kepada Kepala Dusun Mabalok.
Setelah menikmati air
kelapa yang di hidangkan di dusun Mabolak ini
akhirnya kami kembali lagi ke Pastoran Sikakap, berkemas-kemas mempersiapkan diri untuk kembali lagi ke Padang.
Sorenya cuaca kurang
bersahabat hingga kapal KMP AMBU-AMBU dari Padang tertunda keberangkatanya sampai pukul 20.00 Wib ( Pukul 8 malam).
Sementara kapal yang dinaiki rombongan
DKK beserta rombongan dari Padang juga ikut tertunda keberangkatannya
hingga pukul 21.00 Wib. Puji Tuhan dalam
pelayaran kami semua air laut dalam keadaan tenang hingga esoknya kami masuk kantor kembali dengan penuh kesan dan ceria. .(MWS)
Info terkait bisa dibaca di harian Kompas : http://cetak.kompas.com/read/2012/07/27/04264870/Korban.Tsunami.Mentawai.Tempati.Hunian.Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar